5 Alasan Kenapa Milenials Harus Nonton Start Up

 


Salah satu drama korea (drakor) yang hipe banget akhir-akhir ini. Mereka yang tadinya ogah nonton drakor pun ikut penasaran dan malah ngikutin juga. Ciee, katanya drakor itu gitu-gitu aja ceritanya, penuh kisah romantis yang terlalu mengada-ada tapi kenapa sekarang malah pada nonton? Hmm. Pasti ada apa-apanya nih. Mari kita bahas dan selesaikan di sini baik-baik, ya. Yuk, dibaca sampai akhir!

Apa kabar nih tim Ji Pyeong? Sudah mulai melambaikan tangan pada kamera? *ngomong ke diri sendiri. Ya, saya tim Ji Pyeong, meski dari awal sudah tahu akan karam. Jadi second lead atau enggak, saya akan tetap jadi tim Ji Pyeong karena karakternya mirip dengan Jung Pal (bagi yang nonton Reply 1988 pasti ngerti).

Selain jadi tim Ji Pyeong, saya pernah jadi tim Jung Pal (Ryu Joon Yeol) di Reply 1988, tim Seo Jeong Woo (Lee Jun Ki) di My Girl, tim Yoon Ji Hoo (Kim Hyun Joong) di Boys Before Flowers, tim Choi Young Do (Kim Woo Bin) di The Heirs. Sampai sini ngerti kan?

But, di sini saya tidak akan membahas sisi romance dari drama korea yang ratingnya terus naik pada setiap episodenya ini. Kalau bahas sisi romantis, hampir semua drama korea pasti terselip kisah-kisah merah jambu tersebut. Bosan.

Di luar kisah romantis para pemerannya, Start Up memiliki cerita tentang impian sekelompok anak muda yang ingin menggapai impiannya. That’s the point. Dan ini mengingatkan saya pada serial drama korea yang udah lama banget yaitu Dream High yang juga diperankan oleh Suzy. Belakangan saya juga baru tahu kalau writer-nim drakor ini juga adalah writer-nim Dream High. Oh, gak heran ya punya nuansa yang sama.

Seperti yang kita tahu, millenials sekarang lebih tertarik membangun bisnis sendiri dan jadi seleb-media sosial ketimbang melamar pekerjaan atau begini istilahnya, mendingan jadi bos usaha kecil dari pada jadi karyawan di perusahaan besar. Memang dasar gak mau diatur aje yeee *canda

So, gak heran sih Start Up ini mendapat sambutan yang sangat baik dari awal penayangan bahkan sebelum tayang juga sudah ditunggu-tunggu. Mereka yang biasanya gak suka dan anti banget nonton drakor pun jadi penasaran dibuatnya dan akhirnya ikutan nonton. Baek-baek ketagihan yeee.

Menurut saya yang sudah menonton banyak drama korea, Start Up memang keren sih. Meski pun banyak juga drakor lain yang memiliki jalan cerita dan pesan moral yang bagus. Gak melulu soal cinta-cintaan ya. Suka kesel juga sih kadang sama yang under-estimated sama drakor karena di mata mereka drakor itu hanya kisah cinta-cintaan receh dipadukan dengan aktor-aktor yang bening yang membuat orang jadi betah nonton. HEY! Gak gitu ya konsepnya.

Kalau saya sih lebih mengapresiasi keseriusan pembuat drakor alias produser, sutradara dan para kru yang begitu serius dan niat dalam membuat sebuah tontonan yang menarik. Apalagi drakor bertema kedokteran, beuuh hanya di drakor saya bisa menyaksikan secara langsung apa yang terjadi di ruang operasi, gimana dokter bedah membelah perut pasien. Ini kenapa jadi seperti kampanye drakor, ya?

Oke, kita lanjut bahas Start Up. Kenapa sih Start Up bisa ditonton banyak orang, sekelas Maudy Ayunda sekaligus? Berikut alasannya dari sudut pandang saya, ya.

Pertama, jelas karena aktor yang keren. Siapa yang gak kenal Suzy? Drakor sebelumnya yang berjudul Vagabon juga sukses besar. Kamu boleh nonton itu juga ya, biar makin yakin kalau drakor gak melulu tentang cinta-cintaan. Vagabon itu bahas tentang penyelidikan kecelakaan pesawat terbang komersil loh. Keren gak tuh. Dan ada syuting di luar negerinya juga.

Aktor keren lainnya adalah Nam Joo Hyuk? Kayaknya bagi yang bukan penikmat drakor gak kenal sih sama doi, hehehe. Jadi, gak usahlah dibahas. Cuma pengen ngasih info saja drakor apa saja yang sudah perankan oleh si pemeran Nam Dosan ini. Barangkali banyak yang kepincut terus pengen lihat drakor doi yang lain.

Drakor doi yang saya tonton adalah School 2015, Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, Cheese In The Trap, Moon Lovers dan lain-lain yang saya gak nonton.

Kedua, kekinian. Yap, ceritanya sangat kekinian dan relate banget sama anak jaman now yah apalagi yang sedang mengalami quarter-life crisis. Nonton ini bisa menimbulkan semangat tersendiri pastinya atau moodbooster begitu. Terus jadi berandai-andai di Indonesia ada Sand Box wkwkwk. Jangan yah. Meski gak ada sand box masih ada sand-wich dan sand-al jepit. Halah.

Buat yang belum nonton, Sand Box yang dimaksud dalam drakor ini adalah sebuah tempat yang mewadahi anak muda yang ingin membuat perusahaan rintisan berbasis teknologi. Untuk dapat bergabung, para pelamar harus mengikuti seleksi yang ketat dan saat terpilih maka peserta dapat menggunakan semua fasilitas yang ada di sand box untuk menunjang bisnis yang akan dirintis bersama tim yang sudah dibentuk sebelumnya plus dapat mentor juga. Keren yah, mentornya *ups

via Start Up on instagram

Ketiga, informatif. Kenapa informatif? Jujur menurut saya semua drakor itu informatif. Ada yang nambah ilmu penonton tentang kedokteran, ada tentang hukum, ada tentang gimana cara balikan sama mantan #eh gak termasuku ya. Ya begitulah kira-kira.

Start Up menyelipkan informasi mengenai bisnis di setiap scene, adegan dan dialognya. Contoh kecilnya adalah saya baru tahu bahwa perusahaan rintisan itu pembagian saham awalnya tidak boleh dibagi rata meski kenyataannya begitu karena dikhawatirkan tidak ada investor yang akan mempercayai perusahaan tersebut sebagai mitranya.

Keempat, menularkan semangat juang dari anak muda. Pada lihat kan ya perjuangan Ji Pyeong dari gak punya apa-apa hingga akhirnya jadi investor terkenal? Itu semua tidak lepas dari semangat berjuangnya untuk sukses dan ingin membalas kebaikan neneknya Seo Dal Mi.


via tvN drama on instagram

via tvN drama on instagram

Perhatikan juga semangat Seo Dal Mi, Nam Do San dan Won In Jae. Seo Dal Mi tidak tertarik jadi karyawan kontrak lagi karena atasannya yang gak jelas itu hingga ia memilih untuk mengikuti ujian masuk Sand Box. Gak sia-sia karena ia berhasil jadi CEO di timnya. Nam Do San and the genk yang punya otak encer sebagai programmer tapi gak ngerti bisnis sama sekali dan tetap semangat untuk bisa bergabung di Sand Box. Won In Jae meninggalkan jabatan dan kekayaan yang ia dapat secara instan dari ayah tirinya dan membuktikan kepada Seo Dal Mi bahwa ia juga bisa mendapatkan hal sudah ia tinggalkan tersebut dengan kemampuannya sendiri.

Kelima, realistis. Ingat, dari awal sudah dikatakan bahwa ini tidak membahas bagian romancenya ya. Realistis di sini adalah menyangkut perjuangan tadi. Tidak seperti drakor kebanyakan yang biasanya terlalu sulit untuk kita bayangkan ada di kehidupan nyata tapi ini enggak. Sand Box bisa saja sih ada di kehidupan nyata meski tidak di Indonesia.

Realistis dalam berbisnis seperti tergambar dari karakter Han Ji Pyeong. Meskipun ia memiliki kepentingan pribadi dengan Nam Do San tapi itu tidak membuatnya ingin berinvestasi begitu saja pada Sam Sam Tech sebagai syarat yang diajukan oleh Do San. Karena ia tidak ingin berbisnis dengan orang yang sama sekali gak ngerti soal bisnis. Sebuah ke-rasional-an yang nyata dari seorang lelaki.

Jadi, intinya nonton Start Up bisa banget menyuntikkan semangat membara pada diri kawula muda sekalian. Barangkali ada yang masih bingung dalam menentukan masa depan, mungkin kalian bisa tonton drakor ini agar supaya tidak melulu rebahan di kamar, depan laptop sambil kirim-kirim cv kerjaan by email. Sudah saatnya anak muda menggali potensi diri dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat untuk masa depan.

Tentang pro kontra menonton drakor, hmm menurut saya pribadi ambil yang bagusnya, buang yang jeleknya. Gitu aja sih. Menurut kalian gimana?

1 Comments

  1. betul nih. Aku juga ngerasain quarter life crisis anak umur 20an. Apalagi diterjang badai pandemi covid-19 ini. Tetep harus semangat buat menggali potensi diri dan mengembangkannya :)

    ReplyDelete